Dumai, Riau – Menjelang tahun politik, perhatian publik kembali tertuju pada tingkat partisipasi masyarakat di berbagai daerah. Di Kota Dumai, Riau, masih terlihat bahwa kesadaran politik warga relatif rendah. Hal ini menjadi tantangan serius bagi penyelenggara pemilu, pemerintah daerah, dan elemen masyarakat sipil.
Partisipasi politik bukan sekadar soal datang ke tempat pemungutan suara (TPS), tetapi juga mencakup kesadaran kritis dalam memahami isu, kebijakan, dan arah pembangunan daerah maupun nasional. Rendahnya kesadaran politik warga Dumai mencerminkan perlunya strategi baru untuk membangkitkan minat masyarakat, terutama generasi muda.
Rendahnya Kesadaran Politik di Masyarakat Dumai
Berdasarkan hasil pengamatan dan beberapa survei lokal, partisipasi warga Dumai dalam pemilu sebelumnya belum mencapai angka ideal. Masih banyak masyarakat yang bersikap apatis, tidak peduli, atau bahkan bersikap skeptis terhadap politik.
Faktor-faktor yang memengaruhi rendahnya kesadaran politik antara lain:
- Minimnya edukasi politik di sekolah dan ruang publik.
- Kurangnya kepercayaan pada figur politik, akibat isu korupsi atau janji kampanye yang tidak ditepati.
- Keterbatasan akses informasi, terutama bagi masyarakat di pinggiran kota dan desa.
- Dominasi isu ekonomi sehari-hari, sehingga politik dianggap bukan prioritas utama.
Peran Generasi Muda dalam Perubahan
Meski tingkat kesadaran politik masyarakat masih rendah, generasi muda Dumai dianggap sebagai kunci untuk mendorong perubahan. Kaum milenial dan Gen Z memiliki potensi besar karena jumlah mereka signifikan dan melek teknologi.
Anak muda Dumai sudah mulai menunjukkan kepedulian terhadap isu-isu sosial dan lingkungan, meski belum sepenuhnya diarahkan pada politik praktis. Jika dikelola dengan baik, energi positif ini dapat diarahkan menjadi gerakan partisipatif dalam pemilu maupun dalam pembangunan daerah.
Beberapa langkah strategis untuk mendorong peran generasi muda antara lain:
- Menghadirkan edukasi politik kreatif melalui media sosial, seminar kampus, dan diskusi komunitas.
- Melibatkan pemuda dalam organisasi masyarakat, sehingga mereka terbiasa berdiskusi dan berpendapat.
- Memberi ruang aspirasi bagi anak muda di pemerintahan kota, seperti forum konsultasi publik.
Upaya Peningkatan Kesadaran Politik
Pemerintah daerah, KPU, Bawaslu, hingga organisasi kepemudaan di Dumai dapat bekerja sama dalam beberapa hal berikut:
- Sosialisasi politik secara berkelanjutan di sekolah, kampus, dan komunitas warga.
- Pemanfaatan teknologi digital untuk menyebarkan informasi seputar pemilu dan kebijakan pemerintah.
- Kampanye anti-apatisme yang menekankan pentingnya suara setiap individu.
- Membangun kepercayaan publik melalui transparansi dan akuntabilitas para pejabat daerah.
Dengan pendekatan yang tepat, masyarakat Dumai, khususnya generasi muda, bisa lebih sadar akan pentingnya politik sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Rendahnya kesadaran politik warga Dumai menunjukkan perlunya langkah konkret untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan masyarakat. Generasi muda menjadi harapan utama, karena mereka memiliki akses informasi luas dan energi besar untuk perubahan.
Melalui edukasi politik yang inklusif, keterlibatan aktif pemuda, serta peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, Dumai diharapkan bisa melahirkan partisipasi politik yang lebih tinggi di masa depan.